Washington, Kekerasan rumah tangga sering ditutupi oleh setiap pasangan. Dokter pun terkadang sulit mendiagnosa gejalanya. Namun kini dokter bisa memprediksi apakah seseorang akan mengalami hal itu atau tidak di kemudian hari hanya dengan melihat catatan riwayat kesehatannya saat ini.
Dalam British Medical Journal disebutkan bahwa wanita yang pernah masuk ruang gawat darurat akibat luka, kena racun atau alkohol ternyata di kemudian hari mengalami kekerasan rumah tangga. Sedangkan untuk laki-laki, biasanya mereka yang depresi dan memiliki penyakit jiwa juga menjadi korban kekerasan di kemudian hari.
"Dengan adanya data atau catatan medis, berpotensi memprediksi obat serta diagnosa apa yang nantinya diperlukan pasien. Butuh informasi yang banyak untuk memprediksi kemungkinan risiko medis apa saja yang bisa menimpa seorang pasien, jadi pencatatan medis sangat perlu," ujar Dr Ben Reis dari Children's Hospital Boston seperti dilansir dari Reuters, Kamis (1/10/2009).
Catatan medis tersebut bisa menjadi bukti ampuh bagi dokter yang sibuk dan tidak punya waktu mengurus hal-hal seperti itu. "Dokter biasanya tidak punya waktu banyak untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien selama konsultasi langsung di klinik sehingga beberapa kondisi terlewatkan," tutur Reis.
Reis dan rekannya menganalisa catatan medis dari 500.000 pasien di bawah usia 18 tahun. Dengan menggunakan sistem skoring ternyata mereka bisa memprediksi pasien mana saja yang akan mengalami kekerasan dalam jangka waktu 30 bulan ke depan dari catatan medis terakhir.
"Kekerasan rumah tangga adalah kekerasan yang paling fatal yang banyak menimpa wanita di Amerika Serikat dan setiap tahunnya dilaporkan setengah dari wanita yang mengalami kekerasan tersebut dibunuh. Ini bukan masalah yang sepele," ujar Reis.
Tidak hanya wanita, pria juga berisiko mengalaminya. Kasus kekerasan rumah tangga yang menimpa pasangan di Amerika saat ini mencapai 16 persen, dengan tingkat prevalensi hidupnya sebesar 54 persen dan risiko terluka sebesar 22 persen.
Untuk itu, dengan adanya pencatatan dan pendataan riwayat kesehatan yang baik, diharapkan dapat mengurangi tingkat kekerasan rumah tangga dengan cara pemberian arahan oleh dokter dan konsultan sehingga di kemudian hari kekerasan itu tidak benar-benar terjadi.
http://health.detik.com/
Nurul Ulfah - detikHealth
Dalam British Medical Journal disebutkan bahwa wanita yang pernah masuk ruang gawat darurat akibat luka, kena racun atau alkohol ternyata di kemudian hari mengalami kekerasan rumah tangga. Sedangkan untuk laki-laki, biasanya mereka yang depresi dan memiliki penyakit jiwa juga menjadi korban kekerasan di kemudian hari.
"Dengan adanya data atau catatan medis, berpotensi memprediksi obat serta diagnosa apa yang nantinya diperlukan pasien. Butuh informasi yang banyak untuk memprediksi kemungkinan risiko medis apa saja yang bisa menimpa seorang pasien, jadi pencatatan medis sangat perlu," ujar Dr Ben Reis dari Children's Hospital Boston seperti dilansir dari Reuters, Kamis (1/10/2009).
Catatan medis tersebut bisa menjadi bukti ampuh bagi dokter yang sibuk dan tidak punya waktu mengurus hal-hal seperti itu. "Dokter biasanya tidak punya waktu banyak untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien selama konsultasi langsung di klinik sehingga beberapa kondisi terlewatkan," tutur Reis.
Reis dan rekannya menganalisa catatan medis dari 500.000 pasien di bawah usia 18 tahun. Dengan menggunakan sistem skoring ternyata mereka bisa memprediksi pasien mana saja yang akan mengalami kekerasan dalam jangka waktu 30 bulan ke depan dari catatan medis terakhir.
"Kekerasan rumah tangga adalah kekerasan yang paling fatal yang banyak menimpa wanita di Amerika Serikat dan setiap tahunnya dilaporkan setengah dari wanita yang mengalami kekerasan tersebut dibunuh. Ini bukan masalah yang sepele," ujar Reis.
Tidak hanya wanita, pria juga berisiko mengalaminya. Kasus kekerasan rumah tangga yang menimpa pasangan di Amerika saat ini mencapai 16 persen, dengan tingkat prevalensi hidupnya sebesar 54 persen dan risiko terluka sebesar 22 persen.
Untuk itu, dengan adanya pencatatan dan pendataan riwayat kesehatan yang baik, diharapkan dapat mengurangi tingkat kekerasan rumah tangga dengan cara pemberian arahan oleh dokter dan konsultan sehingga di kemudian hari kekerasan itu tidak benar-benar terjadi.
http://health.detik.com/
Nurul Ulfah - detikHealth
No comments:
Post a Comment